ke pantai yuk

pantai.

tempat liburan terakhir yang akan aku pilih, karena sebenarnya aku tidak suka air (yeah, aku benci mandi, so what?)
tapi aku tiba2 ingin kesana.
beberapa kenalan aku ajak pergi kesana...banyak reaksi yang muncul.
ada yang lantas bertanya, "pantai mana?","kapan?", "sama siapa?", "naik apa?"...dst.
lalu juga aku jawab, "pantai mana aja"(aku serius, luar pulau juga ayo aja), "sekarang" (jam berapapun aku sms),"sama syapa aja terserah" (aku juga serius), "naik apa aja yang bisa nyampe kesana" (tapi yang rasional),...dst.
ada yang lantas menjawab, "gila lo!", "(tanpa balasan sms)", "km sakit y?" (mlh balik nanya), ada yang memberikan alasan2...macam-macamlah...
kira-kira...kalau aku pergi sendiri bakal selamet ga ya? (aku kurang yakin, mengingat aku buta arah dan hanya gadis lemah tak berdaya)

sebenarnya kurang tepat kalo aku ingin pergi ke pantai,
aku ingin pergi ke laut (baca: pantai kan di pinggir, asumsiku, laut itu di tengah).
mancing.

kenapa?
cuma pengen berdiam di tengah2 air.
(ya.agak berbahaya, mengingat aku kurang mahir berenang dan memiliki masalah dalam hal refleks dan koordinasi untuk berteriak meminta tolong JIKALAU aku tenggelam)

setidaksuka-tidaksukanya aku akan laut atau pantai, ada juga hal yang aku suka.
di sana adalah tempat yang tepat untuk merenung, terdiam, dan menikmati kesunyian (seramai apapun pantainya lho, serius)
dengan mudahnya, bila di laut atau pantai, aku akan masuk ke dalam dunia yang hanya milikku sendiri.

aku membayangkan...

di sanalah tempat seluruh dunia ini bertemu...air dari manapun...tak terputus
di sanalah berbagai hal berasal...air di daratan (pelajari siklus air)...sumber protein dari makhluk2 air (nyummy)...bahan bakar yang kita gunakan (minyak bumi: berasal dari jasad renik laut...blabla)...cinta (pasangan manula yang pada masa mudanya dipertemukan pada saat liburan di pantai, mungkin)...inspirasi (pelukis, penyair, penulis yang tiba2 menemukan ide cemerlang untuk karya2 mereka dengan melihat pasir pantai)...prestasi (nah, kalo pelukis, penyair, sama penulisnya dapet penghargaan...say thanks to the sea donk...)...lebih dalam lagi, asal kehidupan...(para pelaut, nelayan, pemain olahraga air, mereka yang merawat laut -apa ya namanya?- mungkin...memberikan hidup mereka dari dan untuk laut)

di sana jugalah banyak hal bisa berakhir...
semua aliran air di dunia akan bermuara di laut...cinta bisa berakhir di laut...kehidupan bisa lenyap karena air laut...

laut itu...seperti saksi dan pelaku berbagai macam tindakan yang berdampak baik dan buruk bagi kehidupan manusia ya...
dari pantai,ia terlihat selalu tenang...hanya sedikit menampakkan gejolak saat ombaknya berdeburan, atau di suatu keadaan spesial (halah) pas dia lagi ngamuk dan akhirnya mempraktekkan jurus tsunaminya...(ha.ha)

jadi,kenapa aku ingin ke laut
karena aku ingin mengakhiri sesuatu.
meletakkan semuanya, kembali ke laut lagi.
membiarkan apa yang aku tahan lepas bersama alirannya ke seluruh dunia.
karena aku sebenarnya tak ingin semua itu menghilang, aku justru ingin berbagi dengan semua manusia (yang tak akan sadar telah berbagi denganku)
aku ingin beristirahat sejenak, terdiam dan tenggelam dalam dunia yang hanya milikku sendiri.

lalu

aku ingin mengawali sesuatu.
mendapatkan sesuatu dari penjelajahan sesaat ke dalam duniaku sendiri di sela-sela desiran angin dan deburan ombak itu
menyelami diriku sendiri (yang tidak bisa aku lakukan di tengah kebisingan lingkunganku sekarang ini)
menghela nafas dalam2, menegakkan tubuh, menengadahkan kepala, untuk mendapatkan kekuatan dari semua yang ada di alam, yang bermuara di laut.

aku ingin ke sana
menemukan diriku kembali


(repost fb's note;  27 September 2009, 20:06)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student