Sebelum Menjadi Au Pair 3: Mengurus Visa Au Pair



Udah ketemu keluarga yang "klop"? Udah bikin paspor? Surat undangan dari keluarganya udah datang? Udah tes bahasa di Goethe Institut? Berarti, tahap selanjutnya adalah mengurus visa au pair!

Visa adalah izin masuk dan/atau tinggal di negara lain. Mengurus visa, untuk pergi ke negara manapun tujuan Anda, sifatnya gampang-gampang susah. Asal semua persyaratan lengkap, niscaya proses akan berjalan tanpa hambatan. Namun bila ada dokumen yang kurang, ditambah pertemuan dengan pegawai kedutaan yang lagi PMS...errr...*ndak usah dibayangin.

Di sini aku mau cerita pengalamanku mengurus visa Au Pair di kedutaan Jerman. Sekali lagi, tulisan ini spesifik mengenai pembuatan Visa Au Pair di kedutaan Jerman. Menurutku pengalamanku cukup menarik karena, seperti biasa, aku melakukan beberapa kebodohan yang mempersulit diri sendiri saat mengurus visa. Jadi sekali lagi, belajarlah dari kebodohanku dan perhatikan catatan-catatan yang aku buat. Niscaya, jalan Anda mengurus visa akan dimudahkan.

1. Kedutaan Jerman
Membuat visa Au Pair ke Jerman tentunya dilakukan di Kedutaan Jerman. Alamatnya: Jl. MH Thamrin 1, Jakarta 10310. Selidiki letaknya dengan teliti jika Anda bukan warga Jakarta dan sekitarnya. Karena di daerah ini berjejer banyak gedung kedutaan beberapa negara, jangan sampai salah ya...(aku dulu nyasar di kedutaan Jepang. Pas nanya petugas security pake acara dipelototin
dulu -_-a)

2. Membuat perjanjian dan datang menghadap
Tidak seperti membuat paspor di kantor imigrasi, pembuatan visa di kedutaan Jerman memerlukan pembuatan janji. Pembuatan janji dilakukan melalui portal website kedutaan Jerman (tautan bisa ditemukan di sini). Ketersediaan waktu perjanjian tergantung musim (juga tergantung nasib dan iman kalau menurutku :P). Bukti pembuatan janji akan dikirim ke e-mail Anda langsung. Jangan lupa DISIMPAN, DICETAK, dan yang terpenting DIBAWA pada saat waktu perjanjian tiba. Pada harinya nanti, bapak satpam di luar pagar kedutaan sudah memiliki daftar nama pemohon visa pada hari itu (dulu padahal aku ndak kenal Pak Satpam-nya, tapi beliaunya tahu namaku...agak lucu rasanya...) Pastikan hari dan jam perjanjian yang Anda buat. Anda harus datang SENDIRI. Bapak, ibu, kakak, adik, pacar, teman, tidak diijinkan memasuki gedung kedutaan (dulu aku datang sama teman, jadinya temanku itu yang kasihan harus nunggu cengok di luar...hiks...niatnya biar ada dukungan moral malah jadinya nggak enak...hiks...). Kalau sudah di dalam, semua peralatan elektronik (termasuk HP) harus ditinggal di pos satpam. Yang boleh dibawa masuk cuma barang-barang yang diperlukan untuk proses pembuatan visa. Jadi, tidak perlu membawa barang aneh-aneh (dulu aku bawa backpack penuh barang ndak penting, rempong di pos satpam T.T). Setelah lolos pengecekan di pos satpam, baru boleh masuk ke gedung umtuk pemeriksaan berkas.

2. Jenis Visa
Untuk menjadi Au Pair di Jerman, diperlukan izin tinggal di jerman. Jenis visa ini adalah visa schengen yang berlaku maksimal 90 hari di Jerman. Untuk Au Pair, yang masa kontraknya 1 tahun, visa ini nantinya diperpanjang di kantor imigrasi setempat di kota tujuan di Jerman. Jadi jangan bingung, awalnya memang visanya cuma berlaku 3 bulan.

3. Dokumen yang diperlukan
a. Formulir visa yang sudah diisi – ada 2 JENIS FORMULIR yang harus diisi lengkap. Yaitu formulir permohonan visa dan formulir pernyataan persetujuan undang-undang izin tinggal. Keduanya bisa diperoleh secara gratis di kedutaan atau diunduh dari website kedutaan (tautan formulir visa dan formulir pernyataan).
b. Pas foto – jumlah 3 buah (lebih aja buat jaga-jaga), foto HARUS berjenis biometris, latar warna putih atau abu-abu muda, ukuran 3,5 cm X 4,5 cm. Wajah harus 80% ukuran foto.
c. Paspor – harus masih berlaku minimal 1 tahun, diperlukan minimal 4 lembar kosong di dalamnya (catet ya, buat yang koleksi cap di paspor)
d. Kontrak dan undangan Au Pair (ditambah keterangan asuransi bila ada) – pada saat penyelesaian perjanjian dengan pihak keluarga host, keluarga tersebut wajib mengirimkan kontrak dan undangan untuk Anda yang akan menjadi Au Pair. Dokumen ini mutlak diperlukan. Pada kasusku dulu, aku juga melampirkan dokumen pertanggungan asuransi untukku oleh keluarga. Aku tidak tahu pasti mengenai dokumen asuransi ini, karena beberapa sumber menyebutkan itu tidak wajib. Tapi kalau ada, tentunya lebih baik dilampirkan.
e. Sertifikat bukti penguasaan bahasa Jerman – dari Goethe Institut. Level penguasaan bahasa minimal A1. Jadi sebelum mengajukan visa, pastikan udah ikutan tes bahasa ya. Jika butuh info mengenai tes bahasa dari Goethe Institut, klik di sini.
f. Lembar riwayat hidup – berisi CV atau Resume dan keterangan motivasi Anda mengikuti program Au Pair di Jerman
g. Membayar biaya visa – sebesar 60 Euro (dalam rupiah sesuai kurs harian).

Catatan penting mengenai dokumen:
*Pastikan FOTO yang Anda buat MEMENUHI PERSYARATAN. Fotoku dulu SALAH TOTAL T.T Padahal udah cantik-cantik foto di studio dan bilang persyaratannya ke tukang foto, masiiih aja salah. Konsekuensinya adalah aku harus foto ulang di Seven Eleven di daerah sekitar kedutaan. Petugas kedutaan bilang masih ada rentang waktu 40 menit sebelum waktu perjanjianku habis. Aku boleh pilih, selesaikan saat itu juga atau bikin waktu perjanjian baru (yang notabene baru bulan berikutnya ada, WTF!) Aku putuskan untuk berjuang! Foto cantik yang kusiapkan digantikan dengan foto berminyak, berkeringat, dan berjerawat hasil berlari-larian mengejar sisa waktu. Jadi kawan, kalau mau aman, datang saja lebih awal, lalu foto dulu di Seven Eleven sana, dijamin bener hasilnya.

**SEMUA DOKUMEN ASLI HARUS DILAMPIRKAN DITAMBAH MASING-MASING DUA (2) LEMBAR FOTOKOPI. Jadi masing-masing item ada 3 lembar. PENTING! Dokumenku dulu juga salah total dan belum difotokopi T.T Jadi pas habis foto rencananya mau ke fotokopian buat fotokopi dokumennya. Tapi harapanku hancur sesaat pas mbak-mbak di Seven Eleven bilang ndak ada fotokopian dekat situ. Hampir ngamuk rasanya. Tapi...mbak-mbaknya menawarkan bantuan buat fotokopi semua dokumenku di kantornya asal dokumennya tidak terlalu banyak. Saat itu juga aku percaya, Tuhan itu ada! (*emang udah percaya juga sih sebelumnya -_-a)

Bila semua dokumen sudah lengkap. Pengecekan dokumen pun akan berjalan cepat dan lancar. Nantinya, Anda akan diberikan bukti pemrosesan visa semacam kupon. Harap disimpan dan dibawa saat pengambilan paspor. Perlu diingat, wawancara akan dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen ini. Petugas dan pemohon akan berbicara melalui terminal microphone di loket. Petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan personal dalam bahasa Jerman seperti nama, umur, sudah berapa lama belajar bahasa Jerman dan alasan menjadi Au Pair.

4. Pengambilan Paspor
Semakin lama Anda ingin tinggal di Jerman, semakin lama pula proses visa yang dibutuhkan. Untuk visa Au Pair, waktu yang diperlukan berkisar antara 6-8 minggu alias hingga 2 bulan. Jadi, perhitungkan dengan baik waktu pembuatan visa dan waktu keberangkatan. Pihak kedutaan akan menghubungi Anda, jangan khawatir, jangan tidak sabaran, dan jangan mendesak pihak kedutaan. Yang rugi Anda sendiri (udah nunggu lama, disemprot lagi...haiiih...) Waktu pengambilan paspor bervisa adalah Senin-Kamis jam 13.00-15.00 dan Jumat jam 10.00-12.00. Jangan lupa membawa bukti penyerahan berkas visa dan pembayaran. Oh ya, pengambilan paspor dapat diwakilkan, lho! Orang yang Anda berikan kuasa hanya perlu membawa surat kuasa bermaterai dari Anda dan bukti penyerahan berkas visa dan pembayaran untuk mengambilkan paspor Anda. Aku dulu juga diwakilkan, jadi ndak usah ke Jakarta dua kali. Ngirit!

See? Proses pembuatan visa-ku cukup menyebalkan gara-gara kebodohanku sendiri. Jadilah lebih pintar dan siap. Jangan sampai Anda juga merasakan komentar pedas petugas hanya karena Anda kurang teliti. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student