Tamparan Jumat Agung

Aku bukan orang yang holy2 tralala...
Mungkin bisa dikatakan orang yang cuma inget Dia kalo lagi ada masalah...
Aku tidak begitu rajin berdoa...
Bisa dibilang bersimpuh hanya setiap aku butuh...

Tapi hari ini aku tertampar oleh homili dari romo,
ceritanya begini (dengan berbagai modifikasi di sana-sini):


Ada seorang manusia, yang selalu berkeluh kesah akan hidupnya.
Ia selalu menggerutu dan merasa bahwa ia mendapatkan cobaan yang berat dari Tuhan.
Karenanya, saat Tuhan mengadakan open house di hari kebangkitan PutraNya, manusia itu datang ke rumahNya untuk protes dan berunding.
Saat tiba baginya bertemu dengan Tuhan, ia pun berkata:

"Tuhan, saya ini manusia datang jauh2 dari dunia fana," (sambil berlagak)
"Oh ya? Baiklah. katakan, apa keperluanmu hingga kau rela datang ke rumahKu ini?" (namanya Tuhan pasti rendah hati)
"Jadi begini, Tuhan. Saya itu merasa kalau beban hidup saya, salib yang saya pikul di dunia ini, itu terlalu berat. Mungkin, lebih berat daripada salib yang dipikul AnakMu dulu itu (sok sedih). Jadi...saya ingin berunding, supaya kita berdua menemukan cara agar salib yang saya pikul ini bisa lebih ringan."

Tuhan berpikir sejenak, lalu, Ia pun berkata pada manusia itu.

"Baiklah, kalau memang itu keinginanmu. aku akan menawarkan sebuah cara yang mungkin bisa membantumu"

Lalu Tuhan mengajak si manusia masuk ke dalam ruangan yang sangat besar berwarna putih. Di dalamnya terdapat banyak sekali salib dalam berbagai macam ukuran.

"Hai manusia, ini adalah ruangan koleksi salib milikKu. Semakin hari, semakin bertambah jumlahnya. Aku tidak keberatan jika kamu menukar salib milikmu itu dengan salah satu salib milikku yang mana saja," kata Tuhan dengan tulus.

Si manusia sangat girang mendengar hal itu. Ia pun meletakkan salib miliknya sembarangan dan mulai menelusuri ruangan putih penuh salib itu. Akhirnya, ia berhenti den menemukan sebuah sallib yang sepertinya paling kecil.

"Wah, Tuhan, saya pilih yang ini saja. Paling kecil dan ringan. Saya yakin kalau saya pasti lebih mampu memikulnya dibandingkan salib saya yang sebelumnya."

Tuhan memperhatikan manusia itu untuk beberapa saat, dan bertanya kepadanya.

"Kamu yakin akan pilihanmu itu?"
"100%, Tuhan," jawab manusia itu mantap.
"Tetapi...mengapa kamu mengambil salib itu? Salib itu adalah salib yang kau tanggalkan tadi. Itu adalah salib yang memang milikmu. Bagaimana mungkin kamu bisa melupakan salibmu?" jawab Tuhan.

Manusia itu terdiam dan tak mampu memandang wajah Tuhan lagi.


Terkadang aku berpikir, "Kenapa aku?"..."Mengapa aku harus menghadapi begitu banyak cobaan hidup?"..."Apa salahku?"...

Dan setidaknya...homili tadi sedikit memberiku jawaban...


(repost fb's note; 2 April 2010, 20:54)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student