3 September 2009

Kepada angin kusampaikan pelukan rinduku
Hingga kusentuh helai rambut dan titik air matanya yang tak lekang mengantui kedip mataku
Kepada air kualirkan harapan dan asaku
Doa yang tak henti untuk senyumnya yang selalu mengecup sudut hatiku
Kepada hujan kutitipkan ketulusan akan segala penantian
Sampai kebahagiaannya menyinari bayangan kehilangan dalam kesetiaanku
Kepada kabut kulantunkan satu permohonan
Sembunyikan hitamku dan seluruhku untuk membiarkan matahari bersinar hanya baginya
Kepada tanah kukidungkan salam penuh kehangatan
Sudilah ia menerima raga yang tak lagi bernafaskan sang udara,
namun tetap beraurakan cinta


(repost fb's note; 8 September 2009, 21:48)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student