Permintaan maaf pada hasrat menulisku

Pada saat hasrat menulisku mencapai klimaksnya, sekitar 3 bulan yang lalu, aku berjanji pada diriku sendiri akan menulis dan menulis...dan menulis.
Sayangnya media menulis elektronik milikku tidak cukup praktis untuk dibawa bepergian.
Akhirnya, organizer ku-lah yang memanjakan keinginan menulisku. Ini itu, aku tulis di buku bersampul kulit hitam penuh dengan jadwal dan catatan perjalananku mulai awal tahun ini.
Namun yang terjadi adalah...

dalam sebuah misi pekerjaan, buku itu tiba-tiba hilang entah di mana.

Kukutuk kecerobohanku dan kupeluk rasa kecewaku pada diriku sendiri. 

Ide-ide ceritaku...jurnal perjalananku di Eropa...jadwal-jadwal...kenang-kenangan perjalananku.
Lenyap.

Sejuta maaf dari sudut cerobohku kusampaikan pada hasrat menulisku; meskipun itu tak cukup untuk menumbuhkan lagi pijar-pijar semangat menulisku.

Namun satu kesempatan ini secara ajaib memanggilku.

Setelah ini, selama 21 hari aku akan mencoba menyembuhkan kekecewaanku yang mendalam pada kecerobohanku. 
Selama 21 hari aku akan menantang diriku sendiri memenuhi ajakan Swaragama FM Yogyakarta dalam gerakan SehariMenuliSatu.

Karena terkadang kata-kata mengalir tanpa sempat meresap ke kalbuku, semoga tulisan-tulisanku bisa menginspirasi...lebih ke diriku...dan menyentuh hati siapapun yang membacanya. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student