Ageha

Tuhan mengirim Ageha ke dunia berkendaraan sebuah telur dalam rahim ibunda. Sabar menunggu 9 bulan di dalamny, Ageha meresapi kasih yang dicurahkan padanya, kehangatan yang menyelimutinya. Setelah ibunda bertaruh nyawa membebaskannya dari kungkungan kulit telurnya, ia pun lahir ke dunia fana, tempat pencobaan pertamanya. Terseok dan terluka, terantuk dan tersiksa, Ageha menyesal telah meninggalkan cangkang telurnya yang hangat dan nyaman. "Ibunda, mengapa aku buruk rupa? Izinkan aku kembali terkungkung telur tanpa seorangpun mampu mengolokku." Ibunda tersenyum dan menghapus air matanya. "Kupu-kupu tak bisa hidup tanpa menjadi ulat, mata hatiku. Jadilah ulat yang bangga, dengan itulah sayapmu akan tumbuh mempesona."

Sejak itu Ageha berubah menjadi ulat yang bangga. Menghadapi terpaan angin dan menepis pukulan dunia dengan berani, hingga mencapai titik keheningan dan kedamaian hati. Ia pun berubah menjadi kepompong. Bijak menjalani hari dan tenang menghadapi tantangan. Ia telah naik kasta. Dan suatu hari...puff... Lihatlah lihat...sayapnya tumbuh mempesona... Membius kerumunan ulat-ulat putus asa dengan warnanya yang luar biasa megah..menginspirasi. Ageha sekarang adalah kupu-kupu sejati.



Ref:
"Ageha" 揚 羽 adalah kata dalam Bahasa Jepang yang berarti kupu-kupu dalam famili Papilionidae. (Wikipedia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student