Peretas Warisan

Sometimes we never value a moment until it becomes a memory. Karena waktu tak pernah berjalan mundur dan manusia tak mampu dengan mudah memutar rekaman memori yang telah lama lalu, mulai pada abad ke 15 dirintislah penemuan brilian bernama kamera. Piranti peretas memori yang memposisikan diri di ambang batas antara kenangan dan kekinian. Perekam ingatan akan jalan yang telah ditempuh, lautan yang terseberangi, kota yang dilalui, langit yang ditengadahi, kawan yang disambangi, serta cita dan cinta yang teraih.

Kamera menyimpan banyak rahasia dan menguak banyak perkara. Fungsinya penting, sekaligus menghibur. Entah di tangan fotografer ahli atau amatiran, empunya kamera melaksanakan fungsi penting, yaitu meninggalkan sebuah warisan, a legacy. Warisan ingatan akan sebuah peristiwa yang layak dikenang kembali. Ketika mata hati menjejakkan langkahnya yang pertama, ketika dua negara yang bertikai melakukan gencatan senjata, bahkan saat manusia menjejakkan kaki di planet lain; kamera merekam segalanya yang menjadikannya sebuah peninggalan berharga. Tak hanya dalam mengambil gambar, hidup pun juga demikian, bukan? "Focus on what you want, capture it, develop from the negatives, and when it fails you can always take another shot"; adalah hidup seperti proses yang dilalui sebuah kamera untuk menghasilkan foto bersejarah. Aku mencoba melalukannya, agar tak menyesal saat memori-memoriku diretas kembali melalui foto-foto yang kuambil. Jadi, ajak kameramu bertanya, warisan apakah yang ingin kau tinggalkan nanti? Niscaya hidup akan menjadi lebih seru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Menengok Rumput Tetangga

Graduated

Graduate Student